Ekonomi China Ngegas, Tapi Bursa Asia Tetap Gak Kompak

Men look at stock quotation boards outside a brokerage in Tokyo, Japan, December 5, 2018.  REUTERS/Issei Kato     TPX IMAGES OF THE DAY

Bursa Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (18/4/2023), di tengah makin pulihnya perekonomian China seiring terus diperlonggarnya kebijakan pandemi Covid-19.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup menguat 0,51% ke posisi 28.658,8, Shanghai Composite China bertambah 0,23% ke 3.393,33, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terapresiasi 0,5% menjadi 6.821,81.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,63% ke 20.650,51, Straits Times Singapura terkoreksi 0,29% ke 3.309,56, ASX 200 Australia turun 0,19% ke 2.571,09, dan KOSPI Korea Selatan terpangkas 0,29% menjadi 7.360,2.

Dari China, ekonominya terus mengalami pemulihan. Pada kuartal pertama 2023, Ekonomi China tumbuh tumbuh 4,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih baik dari ekspektasi pasar yang memperkirakan ekonomi China tumbuh 4%.

Angka ini juga lebih baik dari pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV-2022 yang tercatat tumbuh 2,9% (yoy).

Secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi China tumbuh 2,2% pada kuartal I-2023, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 0,6%.

Ekonomi China melesat setelah pelonggaran kebijakan Covid-19. Pelonggaran Covid-19 memicu rebound yang tajam dalam aktivitas dan pengeluaran bisnis, dengan permintaan meningkat sehingga menguntungkan industri jasa.

Pemulihan tersebut juga dibantu oleh sejumlah langkah stimulus Pemerintah China untuk mengangkat ekonomi dari kemerosotan yang didorong oleh pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*