Utang RI Terus Tumbuh, AS & Jepang Lebih Baik atau Buruk?
Rasio utang Indonesia tercatat salah satu yang paling rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Hal ini tercermin dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Posisi rasio utang Indonesia tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan pada 2022 dan 2021 yang masing-masing berada di kisaran 38,65% dan 41%. Bahkan rasio utang terhadap PDB per November tersebut merupakan yang terendah sejak 2019.
Lebih lanjut, rasio tersebut masih https://lahankasterbaik.quest/ dikatakan normal dan sesuai dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah menetapkan batas rasio utang terhadap PDB maksimal 60%.
Kondisi utang Indonesia saat ini tercatat sebesar Rp8.041,01 triliun pada November 2023. Naik tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar Rp7.950,52 triliun.
“Jumlah utang pemerintah pada periode ini mencapai Rp8.041,01 triliun dengan rasio utang terhadap PDB 38,11%,” tulis Kemenkeu dalam buku APBN Kita.
Berbeda halnya dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang memiliki rasio utang lebih dari 100%.
Data International Monetary Fund (IMF) menunjukkan Jepang memang masih menjadi negara dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia yakni lebih dari 200%.
Rasio utang terhadap PDB Jepang mencapai 226,4% terhadap PDB atau setara dengan 1.270 triliun yen per Maret 2023 (US$9,57 triliun).
Meskipun rasio utang pemerintah Jepang besar tetapi investor dalam negeri menguasai kepemilikan utang Negara Sakura sehingga relatif aman dari guncangan eksternal. Pemegang terbesar adalah bank sentral Jepang (BoJ) yang menguasai lebih dari 50% utang pemerintah. Warga Jepang juga menjadi salah satu pemegang besar dalam surat utang pemerintah.
Ekonom Senior Indef, Faisal Basri mengatakan bahwa meskipun utang pemerintah Jepang jauh di atas Indonesia, tetapi Jepang bukan hanya sekadar berutang, melainkan juga memberikan utang kepada negara lain termasuk kepada AS dalam bentuk surat utang yang dibeli Jepang dan kepada Indonesia dalam bentuk pinjaman, maupun surat utang yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.
Sedangkan untuk negara Paman Sam, rasio utang terhadap PDB juga jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia meskipun masih di bawah Jepang.
AS memiliki utang mencapai US$33 triliun (lebih dari Rp500.000 triliun). Jumlah utang Negeri Paman Sam telah meningkat pesat lebih dari 89% sejak awal pandemi.
Saat ini, rasio utang AS telah lebih dari 100%. Artinya batas utang tersebut sudah dicapai, dan Kementerian Keuangan AS tidak bisa lagi menerbitkan obligasi untuk membiayai belanja.
Dari tahun ke tahun, jumlah utang Negara Adikuasa memang terus meningkat, disebabkan defisit fiskal yang terus membengkak, dan semakin terakselerasi memasuki abad 21. AS juga tercatat sebagai negara dengan utang terbanyak di dunia.
Bicara tentang utang pemerintah AS, khususnya obligasi atau surat utang alias US Treasury, negara kreditor yang paling besar saat ini masih dipegang oleh Jepang dan China, berdasarkan data dari Departemen Keuangan AS (Department of Treasury).
Kendati utangnya membengkak, AS adalah negara penerbit dolar AS sehingga sangat menguntungkan AS. Dolar AS merupakan mata uang yang paling banyak digunakan dalam perdagangan. Porsi dolar AS dalam cadangan devisa global juga menembus59% pada Desember 2023.