Ari Wibowo mendadak viral usai kabar perceraiannya dengan Inge Anugrah mencuat ke publik.
Pengacara Inge, Petrus Bala Pattyona juga mengatakan bahwa sang aktor tidak pernah memberikan uang tunai ke istrinya melainkan hanya kartu kredit untuk kebutuhan belanja di dapur.
“Hanya untuk belanja dapur dikasih kartu kredit dengan limit tertentu. Tetapi selama hidup bersama dia enggak pernah pegang uang,” kata Petrus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/4), seperti dikutip CNN.
Sejatinya, tidak ada yang salah dalam penggunaan kartu kredit untuk belanja kebutuhan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan dapur.
Kartu kredit juga memiliki banyak manfaat, beberapa di antaranya adalah promo menarik hingga poin reward yang bisa Anda manfaatkan untuk mengurangi tagihan, dan lain sebagainya.
Namun ketahuilah bahwa di balik kemudahan tersebut, ada beberapa kekurangan yang harus Anda waspadai. Jika Anda memang ingin memanfaatkan kartu ini untuk urusan belanja, maka ketahuilah beberapa hal di bawah ini.
Kartu kredit bisa digunakan untuk hal yang benar maupun salah
Ketika Anda menggunakan kartu itu untuk belanja kebutuhan bulanan, membayar premi asuransi, maupun transaksi lain yang masih sesuai bujet maka Anda telah memanfaatkannya dengan cara yang benar.
Namun bisakah Anda melakukan tarik tunai kartu kredit untuk melunasi tunggakan utang Anda yang lain? Walau salah tentu saja hal ini bisa dilakukan.
Pada intinya, kartu ini bisa dimanfaatkan untuk segala hal baik yang benar maupun yang salah.
Dengan menggunakan kartu kredit untuk satu pembayaran, sejatinya Anda telah menambah satu jenis utang konsumtif. Bertambahnya utang, justru akan membebani arus kas bulanan hingga mengurangi kekayaan.
Jika memang Anda harus menggunakan kartu kredit untuk mengejar promo, lakukanlah pembayaran secepatnya setelah menggunakannya.
Orang bisa memiliki kartu kredit dengan limit yang lebih tinggi dari penghasilan
Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah penghasilan per bulan minimum untuk memiliki kartu kredit adalah Rp 3 juta. Lalu untuk orang bergaji antara Rp 3 juta hingga Rp 10 juta, diperbolehkan memiliki dua kartu kredit.
Lantas apa kabarnya jika orang yang bersangkutan memiliki gaji Rp 10 juta ke atas? Disebutkan bahwa tidak ada pengaturan khusus untuk pemegang kartu dengan penghasilan di atas Rp10 juta per bulan.
Pengaturan tersebut dikembalikan kepada penerbit kartu untuk disesuaikan dengan risk appetite masing-masing.
Tanpa disadari, godaan konsumtif bagi pemegang kartu kredit memang cukup tinggi. Dengan kemudahannya dalam penggunaan dan limit besar, besar kemungkinan penggunaan kartu kredit menjadi overlimit, alhasil utang pun bertambah dan nilai kekayaan terus merosot.
Ketika seseorang terlilit utang kartu kredit, maka aset pun bisa hilang karena kewajiban pelunasan utang ini.
Suka belanja dengan kartu kredit? Keuangan harus aman
Pemegang kartu kredit harus memiliki mindset yang baik bahwa alat pembayaran yang satu ini bukanlah uang tambahan. Dan mereka pun harus memiliki kesehatan keuangan yang baik, yang ditandai dengan dana darurat yang ideal serta tabungan yang juga cukup.
Penting sekali untuk mengantisipasi apa yang bakal terjadi jika suatu saat nanti Anda kehilangan penghasilan dan Anda tetap berkewajiban untuk membayar cicilan tersebut.
Tanpa keuangan yang sehat, Anda bisa saja menunda-nunda pembayaran atau mengajukan pinjaman untuk melunasi utang alas gali lubang tutup lubang.