Selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, Bank Indonesia (BI) menyediakan uang tunai senilai Rp 195 triliun untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 8,22% jika dibandingkan dengan realisasi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022 lalu.
Sejumlah uang tersebut disalurkan melalui program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2023. Hingga pertengahan April 2023 ini, BI mencatat realisasinya sudah mencapai 81% atau sebesar Rp 157,96 triliun.
“Untuk realisasi terkait dengan program Serambi seperti rencana kita Rp 195 triliun atau tumbuh 8% di tahun 2023, per tanggal 17 April ini sudah tercapai 81% atau Rp 157,96 triliun,” terang Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur, Selasa (18/4/2023).
Adapun pecahan mata uang yang paling sering ditukar masyarakat yakni pecahan Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu. “Ini realisasinya di atas 80% persentase untuk realisasi penarikannya,” ungkapnya.
Aida mengatakan animo masyarakat dalam melakukan penukaran pecahan uang tahun ini meningkat tajam seiring dengan berbagai layanan yang sudah dihadirkan BI sebelumnya yang dimulai dengan berbagai macam upaya penukaran uang, terutama di pusat-pusat keramaian seperti pelabuhan, rest area, program-program di perbankan dan BI, drive thru, BI goes to school dan melalui layanan Si Pintar.
Kendati animo masyarakat tinggi dalam penukaran uang, Aida mengatakan pihaknya melihat belum ada keperluan untuk menambahkan uang tunai persiapan lebaran ini.
“Sejauh ini kami tidak melihat adanya keperluan penambahan, Rp 195 triliun tadi tetapi tentunya bila diperlukan Bank Indonesia akan selalu siap untuk melakukan hal tersebut,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono juga memastikan bahwa penggunaan layanan BI Fast yang akan meningkat selama periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini telah diantisipasi oleh BI. Ia mengatakan pihaknya sudah memitigasi risiko baik likuiditas sistem komunikasi, pengecekan aplikasi, infrastruktur hingga sumber daya manusia untuk memastikan BI Fast tidak akan mengalami kendala.
“Biasanya kalau hari raya itu BI Fast utilisasinya hampir 90% jadi time per second transactionnya pun kita sudah tingkatkan dan kita jamin sampai liburan seminggu ini BI Fast akan aman,” katanya memastikan.