Dilanda Krisis, AS Tak Bakal Lagi Ngegas Kerek Suku Bunga!

FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

Agresivitas Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) dalam menaikkan suku bunga acuan (fed fund rate) diperkirakan akan terhenti. Seiring dengan munculnya persoalan krisis perbankan di negeri Paman Sam tersebut.

Hal ini disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (18/4/2023)

Destry menjelaskan, ada dua hal yang kini menjadi pertimbangan AS dalam pengambilan kebijakan moneter. Selain krisis perbankan, adalah inflasi yang masih tinggi, apalagi setelah OPEC sepakat akan menurunkan produksi sehingga mempengaruhi ketersediaan pasokan dunia.

“Tapi satu sisi mereka concern karena sektor keuangan rentan, kami dan market melihat bahwa the Fed tidak akan begitu agresif dari peningkatan suku bunga,” jelasnya.

Situasi ini tentu akan menjadi positif bagi banyak negara lain, terutama negara berkembang seperti Indonesia. Di mana tekanan terhadap arus modal dan nilai tukar akan semakin berkurang. “Waspadai ketidakpastian masih ada tapi tidak separah beberapa bulan yang lalu,” tegas Destry.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*