Daftar Survei Terbaru: Anies-Ganjar-Prabowo, Siapa Unggul?

Daftar Survei Terbaru: Anies-Ganjar-Prabowo, Siapa Unggul?

Infografis, KOALISI TERKINI PARTAI PENDUKUNG CAPRES 2024

Pertarungan antara Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto untuk menduduki jabatan Presiden RI ke-8 akan ditentukan tahun depan. Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) akan digelar pada 14 Februari 2023 mendatang.

Berbagai survei elektabilitas para kandidat tersebut terus bergulir. Simak hasil 27 survei terbaru yang dirangkum CNBC Indonesia sejak awal Juli 2023 berikut ini:

Political Weather Station (PWS)

Political Weather Station (PWS) merilis hasil survei dengan hasil calon presiden (capres) Prabowo Subianto unggul. Survei yang dirilis PWS, Kamis (24/8), dilaksanakan pada periode 13 hingga 20 Agustus 2023 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage-random sampling).

Margin of error survei yakni +/- 2,83%, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuesioner.

Uji kualitas dilakukan melalui https://linkalternatifkas138.shop/ telephone-check dan spot-check sebesar 20% dari total sampel. Survei ini juga dilengkapi dengan penelurusan data percakapan warganet (netizen) melalui media monitoring dari berbagai platform media sosial.

Responden awalnya diberi pertanyaan terbuka atau top of mind mengenai calon presiden. Hasilnya, nama Prabowo Subianto paling banyak disebut publik sebagai sosok yang paling pantas menggantikan Presiden Jokowi, yakni 26,5% responden.

Berikut data capres top of mind:

Prabowo Subianto: 26,5%
Ganjar Pranowo: 22,8%
Anies Baswedan: 13,2%
Ridwan Kamil: 5,4%
Sandiaga Uno: 4,2%
Agus Harimurti Yudhoyono: 3,5%
Erick Thohir: 3,2%
Mahfud Md: 3,1%
Airlangga Hartarto: 1,6%
Muhaimin Iskandar: 1,3%
Puan Maharani: 1,2%
Andika Perkasa: 1,2%
Tri Rismaharini: 0,9%
Tokoh-tokoh lainnya: 3,2%
Tidak tahu: 8,7%

Kemudian, responden diberi pertanyaan bersifat tertutup dengan diberi pertanyaan 10 nama tokoh di hadapan responden. Dalam format pertanyaan itu, hasilnya mengerucut tiga nama teratas yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

“Melalui format pertanyaan tertutup, di mana PWS menyodorkan 10 nama tokoh kepada responden, tetap saja capres pilihan publik menghadapi Pemilu 2024 telah mengerucut pada tiga nama saja, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan,” ujar peneliti senior PWS, Sharazani dalam paparannya.

Dari tiga nama tersebut, PWS kemudian memberi pertanyaan mengerucut. Kebanyakan responden pun memilih Prabowo Subianto.

Berikut hasil elektabilitas capres simulasi tiga nama:

Prabowo Subianto: 40,8%
Ganjar Pranowo: 35,6%
Anies Baswedan: 19,5%
Tidak tahu: 4,1%.

“Dengan hasil seperti ini, Pilpres akan berlangsung dua putaran dan Anies Baswedan tereliminasi lebih dulu,” katanya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

SMRC merilis hasil survei bertajuk “Trend Elektabilitas Bakal Calon Presiden” yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui kanal Youtube SMRC TV, Rabu (23/8). Anies Baswedan mendapatkan dukungan publik 20,4 persen; Prabowo Subianto 33,6 persen; dan Ganjar Pranowo 35,9 persen.

Deni menjelaskan bahwa populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel basis sebanyak 3710 responden dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional di setiap provinsi.

Oversample dilakukan di provinsi-provinsi kecil sehingga total sampel menjadi 5.000 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 4.260 atau 85%. Sebanyak 4.260 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan jumlah sampel tersebut secara nasional diperkirakan +/- 1.65% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Waktu wawancara lapangan 31 Juli – 11 Agustus 2023. Pembobotan data dilakukan sehingga sampel yang dianalisis proporsional terhadap populasi menurut provinsi dan variabel-variabel demografi lainnya.

Survei ini menemukan dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapat dukungan 35,9 persen, Prabowo 33,6 persen, Anies 20,4 persen, dan belum jawab 10,1 persen. Menurut Deni, suara Ganjar dan Prabowo di simulasi tiga nama ini seimbang (tidak berbeda signifikan) karena selisihnya kurang dari dua kali margin of error.

Deni menjelaskan bahwa dalam 2 tahun terakhir, dari Mei 2021 ke Agustus 2023, dukungan pada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 35,9 persen, sementara Prabowo stagnan dari 34,1 persen menjadi 33,6 persen, dan Anies cenderung turun dari 23,5 persen menjadi 20,4 persen.

Deni melanjutkan bahwa dalam jangka waktu yang lebih pendek, selama empat bulan terakhir ada dinamika dukungan kepada ketiga calon. Dukungan pada Ganjar menguat setelah ia dideklarasikan sebagai calon presiden dari 33,2 persen di awal April 2023 menjadi 39,2 persen di awal Mei 2023 (naik 6 persen), namun sempat melemah pada survei pertengahan Juli 2023 menjadi 30,8 persen, kemudian kembali menguat pada survei terakhir di awal Agustus 2023 menjadi 35,9 persen.

Prabowo sempat menguat dari 31,5 persen di awal April 2023 menjadi 37,8 persen di pertengahan Juli 2023, kemudian cenderung melemah di survei awal Agustus ini menjadi 33,6 persen. Sementara itu elektabilitas Anies cenderung melemah dari 24,2 persen pada awal April 2023 menjadi 20,4 persen dalam survei awal Agustus 2023.

Dalam simulasi tiga nama ini tidak ada calon yang mendapat suara dominan di atas 50 persen. Karena itu, menurut Deni, terbuka kemungkinan pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran jika yang bersaing tiga nama tersebut dan pemilihan diadakan ketika survei.

Jika yang bersaing hanya dua nama, Ganjar vs Prabowo, dalam simulasi head to head Prabowo mendapatkan dukungan 44,5 persen, Ganjar 41,5 persen, dan masih ada 13,9 persen yang belum menjawab. Deni menjelaskan bahwa secara statistik dukungan kepada Prabowo dan Ganjar dalam simulasi dua nama ini seimbang (tidak beda signifikan) karena selisihnya (3%) kurang dari 2 kali margin of error (3,3%).

Jika yang bersaing hanya dua nama antara Ganjar vs Anies, Ganjar mendapat dukungan 49,6%, unggul signifikan atas Anies yang mendapat dukungan 32,8%. Yang belum tahu sekitar 17,6%.

Sementara itu bila yang bersaing hanya Prabowo vs Anies, Prabowo mendapat dukungan 52%, unggul signifikan atas Anies yang mendapat dukungan 30,2%. Yang belum tahu sekitar 17,8%.

“Dari hasil survei ini dapat disimpulkan bahwa Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing sangat ketat, dan keduanya unggul signifikan atas Anies Baswedan jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan,” ujar Deni.

Litbang Kompas

Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas tiga bakal calon presiden. Hasilnya, Ganjar Pranowo berada pada posisi teratas, unggul jauh dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Diketahui, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen. Kemudian disusul dengan Prabowo yang memiliki 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.

Selain itu, Litbang Kompas juga memperlihatkan hasil simulasi dengan variasi jumlah nama calon presiden. Dalam simulasi pemilihan bebas dengan 10 nama calon, Ganjar mendapat 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.

Sedangkan dalam simulasi pemilihan dengan hanya 5 nama calon, Ganjar memperoleh 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.

“Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak. Perubahan dari 10 kelima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies,” ungkap pernyataan dari Litbang Kompas dikutip Senin (21/8/2023).

Lebih lanjut, Litbang Kompas menjelaskan elektabilitas Ganjar melonjak setelah sempat turun pada Mei 2023 menjadi 22,8 persen. Saat ini, posisi elektabilitas Ganjar mendekati angka pada Januari 2023, yaitu 25,3 persen.

“Sempat tertinggal 1,7 persen dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3 persen,” jelas Litbang Kompas.

Litbang Kompas mengingatkan meskipun kenaikan ini tidak begitu signifikan, namun tren tersebut dapat mempengaruhi dinamika politik ke depan. Terlebih dalam tiga bulan terakhir, suara untuk Prabowo hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Sebagai informasi, Survei Litbang Kompas dilaksanakan secara tatap muka dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Survei ini melibatkan 1.364 responden yang berasal dari 38 provinsi, tersebar di 331 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar 2,65 persen.

Indikator Politik Indonesia

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil jajak pendapat terbaru. Dalam survei tersebut, elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo rebound atau kembali naik.

Bahkan dalam survei tersebut elektabilitas bacapres dari PDIP itu mampu mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga. Adapun elektabilitas Ganjar sebesar 35,2 persen jika pemilihan presiden diadakan sekarang. Kemudian, Prabowo 33,2 persen dan Anies hanya 23,9 persen.

“Simulasi tiga nama ini lagi-lagi kita tanya, kebetulan di antara banyak nama hanya Ganjar, Anies, dan Prabowo yang dinamis dan potensial. Hasilnya Ganjar 35,2 persen, Prabowo 33,2 persen, dan Anies 23,9 persen,” kata Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangannya, Jumat (18/8).

Meskipun begitu, ia mengatakan elektabilitas bacapres dari tahun ke tahun sangat dinamis. Namun secara umum, kenaikan elektabilitas Ganjar rata-rata lebih tinggi dibanding bacapres lainnya.

“Elektabilitas capres naik turun, kita punya datanya pilihan publik kepada capres itu naik dan turun. Prabowo sempat unggul di sepanjang 2021-2022, lalu disalip Ganjar pada April 2022. Kemudian, pada 2023 Prabowo sempat menyalip Ganjar dan sekarang lagi-lagi disalip (Ganjar di atas),” tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, survei ini dilakukan pada 15-21 Juli 2023 dengan populasi survei seluruh warga Indonesia yang berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah (kriteria pemilih).

Kemudian total responden sebanyak 1.811 dengan metode multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,35 atau 2,4 persen.

Voxpol Center Research & Consulting

Voxpol Center Research & Consulting merilis hasil survei elektabilitas calon presiden 2024. Hasilnya, elektabilitas bacapres Gerindra Prabowo Subianto tertinggi, diikuti bacapres PDIP Ganjar Pranowo dan bacapres NasDem Anies Baswedan.

Survei ini digelar pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi Indonesia. Adapun survei dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka atau face to face oleh surveyor terlatih. Margin of error survei tercatat 2,83%.

Para responden ditanyakan terkait simulasi 3 nama capres ‘seandainya Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini, di antara 3 nama berikut, siapa calon Presiden RI yang akan Ibu/Bapak/Saudara/ pilih?’. Hasilnya Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.

Berikut ini hasil survei elektabilitas capres Voxpol Center:

Prabowo Subianto: 36,5%
Ganjar Pranowo: 30,4%
Anies Baswedan: 26,4
TT/TJ 6,7%

“Pada simulasi 3 nama, Prabowo Subianto unggul dengan elektabilitas 36,5% disusul Ganjar Pranowo (30,4%) di posisi kedua,” tulis Voxpol Center dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).

Surabaya Research Syndicate (SRS)

Elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur (Jatim) sebagai calon presiden (capres) unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ini didasari hasil survei Surabaya Research Syndicate (SRS) yang merilis elektabilitas nama-nama yang digadang maju sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Survei ini dilakukan untuk pemilih di Jawa Timur.

“Elektabilitas Prabowo tertinggi di Jawa Timur dalam temuan survei kami, SRS. Prabowo unggul atas Ganjar, dan Anies baik dalam top of mind, maupun simulasi tiga nama,” kata Direktur Riset SRS, Edwin Abdul saat paparan melalui Zoom, Selasa (15/8/2023).

Dalam survei top of mind SRS, elektabilitas Prabowo di angka 25,8%. Kemudian Ganjar di angka 23,1%. Sedangkan Anies Baswedan di angka 10,2%.

“Nama-nama lain seperti Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono angkanya di bawah 10%, bahkan di bawah 5%,” jelas Abdul.

Dalam simulasi 10 nama, lanjut Abdul, elektabilitas Prabowo semakin meningkat yakni 33,8% disusul Ganjar 28,4%, dan Anies Baswedan 11,6%.

Pada simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo di angka 43,7%, disusul Ganjar Pranowo 39,5%, dan Anies Baswedan 12,2%.

“Elektabilitas Prabowo Subianto trennya meningkat meninggalkan Ganjar. Bahkan dalam simulasi head to head melawan Ganjar, Prabowo meraih angka 50,2%, sementara Ganjar 45,6%,” jelas Abdul.

Abdul membeberkan faktor utama yang membuat elektabilitas Prabowo semakin dominan atas Ganjar adalah fenomena Jokowi Effect. Berdasarkan hasil survei SRS, 43,6% responden di Jawa Timur meyakini Presiden Jokowi memberikan endorsement kepada Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029.

“Dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dengan sendirinya berdampak pada tingginya approval rating beliau. Karena publik Jatim meyakini bahwa approval atau endorsement Jokowi lebih mengarah kepada Prabowo, maka tidak heran apabila Menteri Pertahanan RI ini memperoleh bonus elektabilitas yang signifikan,” jelasnya.

Abdul juga menyebut faktor PKB menjadi variabel penentu keunggulan Prabowo atas Ganjar di Jatim. PKB diketahui punya kedekatan dengan warga NU Jatim, meski tidak semua orang NU memilih PKB.

“Dalam dua Pilpres sebelumnya, Prabowo selalu berada di jalan yang berlawanan dengan PKB, dan hasilnya Prabowo selalu kalah di Jatim karena kurang mendapatkan dukungan dari kaum Nahdliyin. Setelah Prabowo menggandeng PKB, dukungan warga NU mulai mengalir,” tandasnya.

Lembaga LSI Denny JA

Lembaga LSI Denny JA merilis survei nasional terbaru yang menunjukkan tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan kecenderungan menanjak sejak Januari-Juli 2023.

Peneliti LSI Ardian Sopa merinci pada bulan Januari 2023 lalu, elektabilitas Prabowo berada di angka 25,4 persen. Kemudian, pada Mei 2023 menanjak ke angka 33,9 persen, lalu pada Juni 2023 di angka 34,3 persen.

“Di Juli 2023 elektabilitas Prabowo 38,2 persen. Prabowo terlihat elektabilitas menanjak,” kata Ardian dalam konferensi persnya, Senin (14/8).

Berbeda dengan dua pesaingnya, Ardian menilai Ganjar fluktuatif dan Anies cenderung menurun.

Elektabilitas Ganjar, lanjutnya, pada Januari 2023 berada di angka 37,8 persen. Kemudian pada Mei menurun jadi 31,9 persen, bulan Juni 32,7 persen dan Juli berhasil naik lagi di angka 35,3 persen.

Ardian mengatakan elektabilitas Anies cenderung stagnan bahkan menurun. Pada Januari 2023, elektabilitas Anies berada di angka 22,1 persen, Mei (20,8 persen), Juni (22,1 persen) dan Juli (18,4 persen).

“Anies cenderung stagnan, bahkan kalau dilihat dari Januari 2023 cenderung turun ya,” kata dia.

Ardian menjelaskan hasil survei LSI Denny JA pada Juli 2023 dalam simulasi 3 nama menunjukkan Prabowo berada di peringkat pertama elektabilitas tertinggi dengan 38,2 persen. Kemudian disusul Ganjar di tempat kedua dengan 35,3 persen dan anies di angka 18,4 persen.

“Ini menunjukkan 5 sampai 6 bulan dari masa pencoblosan Prabowo paling unggul,” kata Ardian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*