Harga batu bara ambruk ke level terendahnya dalam 28 bulan.
Pada perdagangan Rabu (24/5/2023), harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 150 per ton. Harganya jeblok 6,98%.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak https://www.rtpbengkel138.online/ 6 Desember 2021 atau 28 bulan terakhir di mana pada saat itu harga batu bara tercatat US$ 144,6 per ton.
Pelemahan kemarin memperpanjang tren negatif pasir hitam yang juga anjlok pada hari sebelumnya. Dalam dua hari terakhir, harga batu bara sudah ambles 8,2%.
Harga batu bara ambles karena melemahnya permintaan, terutama dari Eropa.
S&P Global Commodity Insights melaporkan trader Eropa bahkan mulai ancang-ancang untu mengobral batu bara kepada pembeli di kawasan Asia.
Permintaan yang rendah serta tingginya pasokan gas di Benua Biru membuat batu bara ditinggalkan. Padahal, kualitas pasir hitam bisa menurun jika ditumpuk dalam waktu yang lama.
Kendati akan diobral, S&P memperkiraka batu bara dari Eropa mungkin tidak menjadi pilihan karena batu bara yang baru diproduksi juga banyak.
“Batu bara dari Eropa sedikit lama karena mereka diimpor sebelum musim dingin. Namun, jka harganya akan jauh lebih rendah dari yang ditawarkan sekarang maka pembeli mungkin berminat,” tutur salah satu pembeli batu bara asal India, dikutip dikutip dari S&P dalam laporannya European thermal coal buyers eye reselling in Asia amid sufficient stockpile.
Harga batu bara di Pelabuhan ARA dengan kalori 6000 kcal/kg NAR harganya dijual US$ 117 per ton kemarin, jauh lebih rendah dibandingkan pada awal tahun yakni US$185 per ton.
Kelebihan pasokan di Eropa diperkirakan mencapai 20 juta ton. Pasokan ini diharapkan berkurang dalam lima bulan ke depan sehingga harganya bisa kembali naik.
Pasokan batu bara di pelabuhan ARA (Amsterdam, Rotterdam, Antwerp) kini mencapai 6 juta ton. Stok ini bisa menutupi kebutuhan batu bara pada pembangkit Jerman hingga 218 hari mendatang.
Salah satu penyebab menumpuknya batu bara adalah masih besarnya pasokan gas alam. Storage gas di Eropa kini berada di kisaran 60,31% dari kapasitas.
Namun, upaya trader di Eropa untuk mengobral batu bara ke pembeli Asia sepertinya akan kesulitan mengingat permintaan batu bara di Asia juga belum setinggi yang diharapkan. Cuaca Asia juga mulai bersahabat,
Pelaku pasar di Asia mengatakan mereka telah menerima tawaran dari Eropa, khususnya untuk batu bara berkalori tinggi.
“Trader Eropa dihadapkan pada pilihan mereka merugi atau kualitas batu bara akan terus menurun,” tutur salah satu pembeli di Asia. S&P menjelaskan tingginya produksi di India dan China membuat kedua negara memilih untuk tidak menggenjot impor.
Produksi batu bara mencapai 893,08 juta ton pada 2022/2023. Melonjak 22,6% dibandingkan lima tahun lalu. Produksi batu bara diproyeksi naik 1,012 miliar ton pada 2023/2024.
Produksi batu bara China naik 4,5% menjadi 380 juta ton pada April 2023.
Secara kumulatif, produksi batu bara China melonjak 4,8% pada Januari-April 2023 menjadi 1,53 miliar ton.
Tingginya produksi China dan India serta melemahnya permintaan membuat harga batu bara Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan tertekan.Batu bara Australia 5.500 kcal/kg NAR kini dibanderol US$ 104 per ton, dari US$ 134 per ton pada awal tahun.
“Batu bara Australia harus bersaing ketat dengan Kolombia, Indonesia, dan Australia di tengah sedikitnya pembeli,” tutur trader asal Amerika Serikat, dikutip dari S&P.
Harga batu bara Kalimantan 4.200 kcal/kg GAR diperkirakan ada di US$ 67,50 per ton kemarin. Ini adalah harga terendah dalam tiga bulan terakhir.
Sementara itu, harga batu bara Afrika Selatan di Richards Bay 5.500 kcal/kg NAR kini menjadi US$ 85,70 per ton, dari US$114,65 per ton pada awal tahun.
India dan China adalah dua konsumen terbesar batu bara di dunia sehingga perkembangan di kedua negara akan menentukan harga.
Beberapa konsumen besar lain juga sudah mengurangi pembelian. Impor batu bara Korea Selatan ambruk 21,8% (month to month/mtm) pada April menjadi 8,39 juta ton
Impor batu bara jenis thermal anjlok 19,9% (mtm) dan jeblok 22 % (year on year/oy) menjadi 6,2 juta ton pada April.
Impor batu bara metalurgi turun 26,4% (mtm) menjadi 2,23 juta ton pada April tahun ini.
Impor dari Jepang juga ambles. Secara keseluruhan, impor batu bara Jepang turun 1,6% (yoy) menjadi 13,23 juta ton. Impor batu bara jenis thermal anjlok 10,8% (yoy) menjadi 7,28 juta ton.