Emiten perbankan milik negara, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) atau BNI mencatatkan pertumbuhan kredit perusahaan pada kuartal I-2023 sebesar Rp634,3 triliun atau meningkat 7,2% secara tahunan/year on year (yoy). BNI optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit tahun ini di angka 10%.
Wakil Direktur Utama BBNI, Adi Sulistyowati memaparkan sejumlah hal yang mendasari optimisme tersebut. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 yang diperkirakan mencapai 5%. Ini artinya pertumbuhan ekonomi dalam negeri relatif resilient dibandingkan banyak negara lainnya.
“Kedua, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, maka diprediksikan ekspansi bisnis akan terus berjalan sehingga loan demand tahun ini akan tetap positif. Terkait dengan sektor ekonomi yang menjadi penopang pertumbuhan kredit, sebagai bank sistemik, Perseroan perlu menjaga diversifikasi kredit ke dalam berbagai industri. Namun fokus perseroan adalah tetap melanjutkan ekspansi pada top tier client beserta dengan value chain bisnisnya,” katanya saat Paparan Kinerja Kuartal I-2023 BNI secara virtual, Selasa (18/4/2023).
Yang ketiga, kualitas aset BNI yang terjaga di mana ekspansi berkualitas dalam dua tahun terakhir dan perbaikan bisnis proses akan menjamin konsistensi perbaikan kualitas aset.
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Susi itu mengatakan BNI memproyeksikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan terus membaik di bawah 2,5%. Dengan strategi ini, perseroan yakin akan menghasilkan kualitas aset yang lebih tangguh dan peluang diversifikasi pendapatan berupa fee based income melalui cross selling.
“Sehingga optimis dalam dapat terus membukukan kinerja profitabilitas yg lebih baik di tahun ini dalam rangka memenuhi ekspektasi market dan share holder,” katanya.